PRASASTI PENINGGALAN KERAJAAN TARUMANEGARA
Prasasti Ciaruteun
Salinan gambar prasasti
Ciaruteun dari buku The Sunda Kingdom
of West Java From
Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea
ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti
tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang terdiri dari 4
baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu
terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja
Purnawarman.Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
1.
Cap telapak kaki
melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti
tersebut).
2.
Cap telapak kaki
melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa) sekaligus
penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman
yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung
rakyat
Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.Prasasti Kebonkopi
Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.Prasasti Pasir awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di Museum
Nasional
Prasasti Tugu
ditemukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada
sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan
prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui
dari prasasti tersebutHal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:
1.
Prasasti Tugu
menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai
Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut
menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka.
Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai
Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
2.
Prasasti Tugu juga
menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya
yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan
Februari dan April.
3.
Prasasti Tugu yang
menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan
seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
0 komentar:
Posting Komentar